Tentang Menguap
mengapa kita menguap?
UWAAHHHHHHH mantab
Seringkah anda menguap, pasti
anda sedang tidak sengaja jika sedang melakukan ‘menguap‘ kebanyakan orang
mengatakan kalo, kita nguap berarti kita capek ngantuk dan apalah.....Tapi,
pernahkah agan-agan melihat orang lain menguap, lalu anda tidak sengaja menguap
saat anda tidak ingin untuk menguap? Ane yakin, anda akan mengup setidaknya
sekali setelah anda membaca artikel ini. OLEH KARENA ITU.,..,,,.....
CEKIDOT
I KNOW WHAT DO YOU THINK
Para
ilmuwan telah membuktikan bahwa melihat seseorang menguap, membaca tentang
menguap, dan bahkan hanya berpikir tentang menguap dapat membuat kita menguap. Seperti
yang saya jelaskan sekarang, (ya iyalah, masa nanti) anak-anak mulai
mengembangkan kemampuan menguap pada sekitar usia lima sampai enam tahun.
FAKTA:
menguap dapat menular untuk beberapa jenis makhluk hidup, para peneliti mencoba untuk mempelajari
perilaku simpanse, mereka melakukan percobaan dengan membawa simpanse yang lain
untuk menonton video, di mana di video tersebut terlihat seekor simpanse sedang
menguap. (tahukah anda apa yang terjadi) Ternyata, simpanse yang menonton video
itu juga mulai menguap. Namun, simpanse bayi yang menonton video itu tidak
menguap.
BAHKAN, anjing juga dapat terjangkit
‘‘menguap yang ditularkan’’. Anjing dapat menguap bukan hanya jika ia melihat
anjing lain menguap, tetapi juga bisa menguap saat ia melihat manusia menguap. Untuk contoh lihat gambar anjing yang menguap ini
(NGERTI NGGAK, kalo nggak ngerti berarti daya tangkap anda rendah, hahahah{just
kidding})
Fakta-fakta
ini telah membuat ilmuwan menyimpulkan bahwa ‘’menguap menular’’ memerlukan
beberapa jenis empati sosial. Namun, menguap yang menular belum berkembang pada
anak-anak. Bahkan, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kedua individu
yang dekat secara emosional, lebih besar kemungkinan mereka akan terpengaruh oleh ‘menguap
yang ditularkan’.
Contoh penyebab menguap adalah sebagai berikut:
1.
Autis
Semua studi ini, entah melibatkan manusia menguap dari manusia, simpanse menguap dari simpanse,
atau anjing menguap dari manusia, telah menunjukkan bahwa menguap menular tidak
mempengaruhi anak-anak yang sangat muda (seperti anak anjing, simpanse, dan
manusia )
Penemuan lain adalah bahwa anak-anak dengan autisme tidak terpengaruh
oleh menguap yang ditularkan, tidak seperti teman-teman seumurannya. Studi lain
menemukan bahwa anak-anak dengan temuan
ringan dari autisme lebih cenderung menguap daripada yang telah didiagnosis dengan
Disorder Autistic. Jadi, kelompok autis varian ringan lebih sering terkena ‘’menguap
menular’’ daripada yang Disorder Autistic
2.
Membutuhkan Oksigen
Anda mungkin pernah mendengar bahwa alasan orang menguap
karena otak adalah sinyal tubuh yang tidak memiliki cukup oksigen. Ini adalah
ide yang sangat populer, tetapi ini belum tentu benar sepenuhnya . Kita kembali
pada tahun 80-an, para peneliti di University of Maryland menemukan bahwa
ketika mahasiswa diberikan campuran dari karbon dioksida dan oksigen untuk
bernapas, tidak ada perubahan signifikan dalam frekuensi mereka menguap, bahkan
ketika bernapas 100% oksigen.
Menguap juga bisa diartikan sebagai cara tubuh mengatur suhu
, terutama untuk mengatur suhu otak. Ide cemerlang ini bahkan telah di beri
nama sendiri, yaitu "Hipotesis termoregulasi." Suatu riset membuktikan
bahwa seorang yang memegang benda dingin dan meletakkannya di dahi mereka, mereka
lebih cenderung terkena ‘’nguap tular’’ daripada menguap dengan sendirinya.
Akhirnya, para ilmuwan menyimpulkan bahwa proses yang
terjadi saat Anda tidur juga berfungsi untuk mengatur suhu otak, yang dapat menjelaskan
saat anda ngantuk lalu menguap berarti otak anda sedang didinginkan.
kesimpulan
Jadi, mudah-mudahan Anda yang membaca artikel ini tidak
terlalu banyak menguap. Meskipun Anda tahu bahwa menguap adalah cara otak Anda
mensinyalkan kebutuhan untuk lebih banyak oksigen, penelitian terbaru
menunjukkan menguap adalah bentuk regulasi suhu otak.
Post a Comment